Semut yang direkayasa secara genetik karena kekurangan "indra penciuman" mereka tidak dapat berkomunikasi, mencari makan atau berkompetisi menjadi ratu, karena antena dan sirkuit otak mereka gagal berkembang sepenuhnya. Inilah temuan sebuah penelitian yang dipublikasikan online 10 Agustus di jurnal Cell.
"Kami menemukan bahwa spesies semut dapat menjadi model pertama yang memungkinkan analisis fungsional gen secara mendalam yang mengatur interaksi sosial dalam masyarakat yang kompleks," kata penulis studi Danny Sineine Reinberg, PhD, Terry dan Mel Karmazin di Departemen Biokimia dan Farmakologi Molekuler di NYU School of Medicine, serta Investigator untuk Howard Hughes Medical Institute.
"Meskipun perilaku semut tidak langsung menjangkau manusia, kami percaya bahwa pekerjaan ini menjanjikan untuk memajukan pemahaman kita tentang komunikasi sosial, dengan potensi untuk membentuk rancangan penelitian masa depan mengenai gangguan seperti skizofrenia, depresi atau autisme yang mengganggu," kata Penulis yang sesuai Claude Desplan, PhD, profesor di New York University's Department of Biology.