Tampang.com | Dunia kembali memasuki babak penuh ketegangan. Kali ini, Rusia mulai membangun aliansi militer baru yang melibatkan sejumlah negara strategis di kawasan Eurasia dan Asia Tengah. Langkah ini memicu kekhawatiran di berbagai belahan dunia, terutama negara-negara Barat, yang melihat gerakan ini sebagai sinyal kebangkitan blok kekuatan baru dalam sistem geopolitik global.
Langkah Proaktif Moskow di Tengah Isolasi
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia menghadapi isolasi politik dan ekonomi dari banyak negara Barat. Namun alih-alih melemah, negara ini justru memperkuat jaringan kerjasama pertahanan dengan mitra-mitra non-tradisional. Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk menciptakan keseimbangan baru, sekaligus membentuk "lingkaran pengaruh" yang dapat mengurangi dominasi blok Barat di arena internasional.
Negara-negara seperti Belarus, Iran, Tiongkok, bahkan beberapa kekuatan regional di Afrika dan Asia Tengah, disebut-sebut menjadi bagian dari diskusi aliansi baru ini.
Fokus pada Pertahanan Kolektif dan Teknologi Militer
Aliansi yang dirancang bukan hanya kerja sama simbolis, melainkan berbasis pada pembagian teknologi militer, latihan gabungan, pertukaran intelijen, hingga perjanjian pertahanan kolektif yang menyerupai model NATO.