Pada tahun 1922, Uni Soviet didirikan dengan penggabungan Rusia, Ukraina, Belarus, dan negara-negara lain di wilayah bekas Kekaisaran Rusia. Pandangan politik dan ideologi Marxisme-Leninisme mendasari susunan politik baru ini. Langkah-langkah radikal pun diambil untuk mengubah struktur ekonomi, menghapuskan kepemilikan pribadi atas tanah dan industri serta menegakkan kontrol pemerintah terhadap produksi dan distribusi. Dengan demikian, Uni Soviet menjadi negara sosialis pertama di dunia.
Sejak awal, Uni Soviet berusaha untuk memperkuat pengaruhnya di dalam negeri dan di wilayah luar. Kebijakan-kebijakan ini sering kali bertentangan dengan kepentingan negara-negara Barat, terutama setelah Perang Dunia II. Uni Soviet dan Amerika Serikat saling bersaing dalam perang dingin yang menguji kekuatan politik, ekonomi, dan militer masing-masing. Perjuangan ideologi antara kapitalisme Barat dan sosialisme Uni Soviet mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan internasional selama beberapa dekade.
Namun, kekuatan politik Uni Soviet mulai merosot pada tahun 1980-an. Isu-isu ekonomi, politik, dan sosial merongrong struktur Uni Soviet. Pimpinan perestroika oleh Mikhail Gorbachev mencoba untuk mereformasi sistem Soviet, tetapi upaya tersebut justru membawa Uni Soviet ke ambang kehancuran. Pada tahun 1991, Uni Soviet secara resmi bubar, dan negara-negara bekas Uni Soviet menjadi negara merdeka yang terpisah.