Tampang

Polusi Sebabkan 16% Kematian di Dunia

29 Okt 2017 08:07 wib. 1.364
0 0
Polusi Sebabkan 16% Kematian di Dunia

Profesor ilmu kesehatan Simon Fraser University Bruce Lanphear yang merupakan seorang komisaris dan penulis The Lancet Commission on Pollution and Health telah merilis sebuah laporan yang merinci efek buruk dari polusi terhadap kesehatan global.

"Ini adalah analisis global pertama mengenai dampak pencemaran - udara, air, tanah, pekerjaan - bersama - sama serta mengeksplorasi biaya ekonomi dan ketidakadilan sosial dari polusi," kata Lanphear. "Polusi, yang merupakan akar dari banyak penyakit dan kelainan yang mengganggu manusia, sepenuhnya dapat dicegah."

Laporan tersebut menampilkan solusi dan merekomendasikan bagaimana masalahnya dapat diatasi. Ini mencakup contoh dan studi kasus tentang keberhasilan pengendalian pencemaran lingkungan

Temuan komisi tersebut meliputi:

  • Polusi menyebabkan 16% kematian terjadi di seluruh dunia.
  • Penyakit yang disebabkan oleh polusi bertanggung jawab pada sekitar 9 juta kematian dini - 16% dari semua kematian di seluruh dunia - tiga kali lebih banyak kematian dibandingkan dengan kombinasi AIDS, TBC, dan malaria; dan lima belas kali lebih banyak dari semua perang dan bentuk kekerasan lainnya. Ini membunuh lebih banyak orang daripada merokok, kelaparan dan bencana alam. Di beberapa negara, ini mencakup satu dari empat kematian.
  • Polusi secara tidak proporsional membunuh orang miskin dan rentan. Hampir 92% kematian terkait polusi terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di negara-negara, jumlah korban polusi terbesar terjadi pada masyarakat miskin dan terpinggirkan. Anak-anak menghadapi risiko tertinggi karena eksposur kecil untuk bahan kimia di dalam rahim dan pada masa kanak-kanak dapat mengakibatkan penyakit seumur hidup dan, cacat tubuh, kematian dini, serta mengurangi potensi belajar dan produktif.
  • Polusi sangat terkait dengan perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. Pembakaran bahan bakar fosil di negara-negara berpenghasilan tinggi dan pembakaran biomassa di negara-negara berpenghasilan rendah menyumbang 85% polusi partikulat udara. Penghasil utama karbon dioksida adalah pembangkit listrik berbahan bakar batubara, produsen kimia, operasi penambangan, dan kendaraan. Mempercepat peralihan ke sumber energi yang lebih bersih akan mengurangi polusi udara dan memperbaiki kesehatan manusia dan planet Bumi. 
<12>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.