Ketegangan di daerah tersebut telah meningkat selama delapan bulan terakhir dimana Hizbullah telah berkomitmen untuk terus melancarkan serangan terhadap wilayah utara Israel dengan tujuan untuk menarik pasukan Israel menjauh dari perang di Gaza. Meskipun terdapat pasang surut dalam konflik ini pada berbagai waktu, serangan lintas batas tetap berlanjut.
Namun, adanya lonjakan pertempuran baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan dapat meluas lebih jauh. Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengembalikan keamanan di sepanjang perbatasan tersebut dengan cara apa pun.
Beberapa menteri sayap kanan di kabinet Netanyahu juga telah menyerukan tindakan lebih agresif, dengan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir bahkan menyatakan keinginan untuk perang langsung, sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyerukan invasi darat.
Pada hari Selasa, serangan di desa Jouaiya di Lebanon selatan telah menewaskan komandan lapangan Taleb Abdallah, yang merupakan salah satu anggota Hizbullah paling senior yang tewas selama delapan bulan terakhir.
Menurut data dari sumber lain, eskalasi kekerasan di daerah perbatasan antara Lebanon dan Israel memang telah meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah serangan rudal dan drone dari Hizbullah semakin meningkat, sedangkan Israel juga membalas dengan serangan udara yang lebih intensif.