Pulau Komodo, yang terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia, terkenal dengan satwa langka yang menjadi maskotnya, yaitu Komodo. Satwa purba ini hanya ditemukan di wilayah kecil pulau-pulau seperti Pulau Komodo, Rinca, Gili Motang, dan beberapa pulau kecil lainnya dalam Taman Nasional Komodo. Namun, mengapa Komodo hanya ada di pulau-pulau tersebut? Berikut ini beberapa alasan yang menjelaskan fenomena unik ini.
Pertama-tama, Pulau Komodo dan sekitarnya merupakan habitat alami bagi Komodo. Dikenal sebagai spesies endemik, Komodo hidup dan berkembang biak di lingkungan kering dengan padang rumput savana dan vegetasi pendukung di pulau-pulau tersebut. Kondisi alam yang unik ini memberikan makanan yang cukup bagi Komodo, terutama dengan adanya beragam satwa buruan seperti rusa, babi hutan, dan burung-burung kecil yang menjadi mangsa utamanya.
Selain itu, lingkungan Pulau Komodo juga memberikan perlindungan alamiah bagi satwa langka ini. Pulau-pulau kecil yang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo memiliki batas-batas alami yang membatasi habitat Komodo dari gangguan manusia dan predator alaminya. Hal ini membantu menjaga keberlangsungan hidup populasi Komodo yang terancam punah.
Selain faktor alam, keberadaan Pulau Komodo sebagai habitat alami Komodo juga terkait dengan faktor sejarah evolusi spesies ini. Seperti yang tercatat dalam catatan fosil, leluhur dari Komodo diperkirakan pernah menyebar luas di wilayah Asia Tenggara pada zaman Pleistocene. Namun, seiring perubahan iklim dan kondisi alam, Komodo kemudian terisolasi di wilayah-wilayah kecil seperti Pulau Komodo, dan berevolusi menjadi spesies yang unik dan hanya ditemukan di pulau-pulau tersebut.
