Perang Vietnam secara bertahap menciptakan pergeseran dalam persepsi global terhadap konflik bersenjata. Penyiaran langsung pertempuran, laporan wartawan, dan demonstrasi anti-perang menjadi ciri khas dari era ini. Keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini juga menimbulkan kontroversi di level internasional maupun domestik. Gambaran kekejaman perang, penggunaan senjata kimia seperti napalm dan herbisida oleh pasukan Amerika Serikat, serta pelanggaran hak asasi manusia di Vietnam Selatan, menimbulkan kecaman dan protes di seantero dunia.
Pada tahun 1973, Amerika Serikat akhirnya menarik semua pasukannya dari Vietnam, menyisakan pemerintahan Vietnam Selatan yang rapuh dalam menghadapi serangan pasukan komunis. Pada tahun 1975, Vietnam Utara berhasil merebut Saigon (kini Ho Chi Minh City) dan menyatukan Vietnam di bawah kekuasaan komunis. Perang Vietnam berakhir dengan kemenangan bagi pihak komunis, namun meninggalkan luka yang dalam bagi semua pihak yang terlibat.
Perang Vietnam bukan hanya sebuah konflik bersenjata, tetapi juga simbol perlawanan terhadap imperialisme dan penindasan, serta pentingnya bagi pengaruh publik dalam menentukan jalannya sebuah konflik. Peristiwa-peristiwa dalam perang ini telah mengubah persepsi global terhadap kekuatan militer, politik, dan kemanusiaan. Sejarah Perang Vietnam menawarkan banyak pelajaran yang dapat diambil bagi generasi-generasi mendatang dalam memahami kompleksitas konflik bersenjata dan kekuatan perubahan sosial.