Sejumlah jenderal terkemuka Israel telah menyetujui rencana untuk melancarkan serangan militer terhadap milisi proksi Iran di Lebanon, Hizbullah, setelah kondisi perbatasan kedua negara memanas selama lebih dari delapan bulan. Pasukan pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi bahwa Kepala Komando Utara, Mayjen Ori Gordin, dan Kepala Direktorat Operasi, Mayjen Oded Basiuk, telah mencapai kesepakatan terkait rencana pertempuran di Lebanon.
Menurut pernyataan resmi IDF yang dikutip oleh Times of Israel pada Selasa (18/6), "Rencana operasi serangan ofensif di Lebanon telah disetujui." IDF juga menyatakan bahwa kedua jenderal telah melakukan penilaian menyeluruh terhadap rencana tersebut, serta mempertimbangkan kesiapan pasukan darat untuk melaksanakan misi tersebut.
Keputusan IDF untuk menyetujui rencana ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel. Hal ini terkait dengan eskalasi konflik yang berawal ketika pasukan Zionis melakukan agresi terhadap Gaza pada Oktober 2023. Sejak saat itu, Hizbullah telah melancarkan serangan terhadap Israel dengan alasan membantu "saudara" mereka di Gaza. Milisi ini tidak akan berhenti menyerang Israel hingga upaya mereka untuk mengusir Zionis dari Palestina berhasil.