Abu Bakr al-Baghdadi, nama asli Ibrahim Awad Ibrahim al-Badri, merupakan sosok kunci dalam kebangkitan dan ekspansi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Kepemimpinan al-Baghdadi memainkan peran penting dalam mengubah ISIS dari kelompok militan lokal menjadi organisasi teroris global yang dikenal luas. Artikel ini akan menguraikan peran Abu Bakr al-Baghdadi dalam menaikkan ISIS ke panggung global, serta dampak dari kepemimpinannya terhadap situasi politik dan keamanan internasional.
Latar Belakang Abu Bakr al-Baghdadi
Abu Bakr al-Baghdadi lahir pada 28 Juli 1971 di Samarra, Irak. Ia mendapatkan gelar doktoral dalam bidang studi Islam dari Universitas Baghdad. Latar belakang akademisnya dalam studi agama memberikan dasar ideologis yang kuat bagi ambisi politik dan militan yang akan dia bentuk. Sebelum menjadi pemimpin ISIS, al-Baghdadi terlibat dalam berbagai kelompok militan, termasuk Al-Qaeda di Irak (AQI), yang merupakan cikal bakal ISIS.
Kebangkitan ISIS di Bawah Kepemimpinan Al-Baghdadi
Al-Baghdadi menjadi pemimpin ISIS pada tahun 2010 setelah kematian pendahulunya, Abu Omar al-Baghdadi. Di bawah kepemimpinan al-Baghdadi, ISIS melakukan serangkaian strategi yang mengubah statusnya dari kelompok militan lokal menjadi kekuatan global. Salah satu langkah strategis utama al-Baghdadi adalah mengembangkan jaringan internasional melalui perekrutan anggota dari berbagai negara dan melancarkan operasi militer yang agresif.
Pada 29 Juni 2014, al-Baghdadi secara resmi mendeklarasikan berdirinya "Khilafah" dan mengumumkan dirinya sebagai Khalifah. Deklarasi ini menjadi titik balik yang signifikan dalam ambisi global ISIS. Dengan mendeklarasikan kekhalifahan, al-Baghdadi berusaha untuk memperkuat legitimasi ideologis dan menarik perhatian internasional. Pengumuman ini juga menggarisbawahi ambisi ISIS untuk menjadi kekuatan politik yang sah, bukan hanya kelompok teroris.