ISIS, meskipun mengalami kerugian besar dan kehilangan banyak wilayah, masih memiliki jaringan sel-sel tidur dan simpatisan yang aktif di berbagai belahan dunia. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa ideologi ekstremis yang dipropagandakan oleh al-Baghdadi masih memiliki daya tarik bagi sebagian orang, meskipun mereka telah kehilangan kontrol teritorial yang signifikan.
Abu Bakr al-Baghdadi memainkan peran sentral dalam transformasi ISIS dari kelompok militan lokal menjadi kekuatan teroris global. Melalui strategi propaganda, perekrutan internasional, dan deklarasi kekhalifahan, al-Baghdadi berhasil menarik perhatian dunia dan mempengaruhi dinamika keamanan global. Meskipun kematiannya menandai akhir dari satu era, dampak dan warisan dari kepemimpinan al-Baghdadi terus mempengaruhi situasi terorisme internasional hingga saat ini.