Hantu dan cerita seram telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang selama berabadabad. Dari cerita rakyat kuno hingga film horor modern, hantu Jepang atau "Yurei" memiliki pengaruh besar terhadap seni, film, dan budaya populer. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana hantu Jepang telah memengaruhi berbagai aspek budaya dan seni, dari lukisan tradisional hingga film horor terkenal.
Hantu dalam Seni Tradisional Jepang
Seni Jepang memiliki sejarah panjang yang kaya akan representasi hantu. Lukisan dan ukiran hantu, yang sering disebut "Yureizu," menggambarkan hantu dengan cara yang khas, sering kali dengan wajah pucat, rambut panjang terurai, dan pakaian putih.
Ukiyoe
Ukiyoe adalah genre seni lukis dan ukiran kayu yang populer di Jepang selama periode Edo (16031868). Banyak karya ukiyoe yang menggambarkan cerita hantu dan roh. Seniman terkenal seperti Katsushika Hokusai dan Utagawa Kuniyoshi menciptakan gambargambar yang menakutkan dan indah dari Yurei, yang menunjukkan pengaruh hantu dalam seni visual Jepang.
Noh dan Kabuki
Noh dan Kabuki adalah bentuk teater tradisional Jepang yang sering kali memasukkan cerita hantu ke dalam pertunjukan mereka. Dalam Noh, hantu atau roh sering kali menjadi karakter utama, menceritakan kisah penyesalan dan dendam mereka. Kostum dan riasan yang digunakan untuk menggambarkan hantu dalam Noh dan Kabuki telah menjadi ikon dalam budaya Jepang.
Pengaruh Hantu dalam Film Jepang
Film horor Jepang, atau "JHorror," dikenal di seluruh dunia karena cerita dan visualnya yang menakutkan. Hantuhantu dalam film Jepang sering kali mengambil inspirasi dari cerita rakyat dan seni tradisional.