“Cuma yang dikhawatirkan ketika ada orang sakit. Ketika ada MAF mereka tidak perlu membayar karena MAF telah kerjasama dengan Pemda Malinau,”ujarnya.
Menurut pria yang lahir dan besar di dua desa yang hingga kini belum memiliki akses jalan darat sama sekali tersebut. Sudah sejak tahun 1970 MAF telah beroperasi disana.
“Mereka (MAF) tidak sedikitpun merugikan masyarakat maupun negara,”urainya.
Dirinya menceritakan, sebelum ada maskapai MAF masuk orang Dayak Punan di hulu, hidupnya masih berpencar. Dengan hadirnya MAF mereka bisa berkumpul dan membuat perkampungan dan bisa terhubung dengan dunia luar.