Dirinya juga membenarkan akan menggelar aksi damai di depan Bandara Malinau bersama dengan tim presidium DOB Apau Kayan.
“Iya kami rencananya besok gabungan dengan tim presidium menggelar aksi damai di Bandara jumlahnya sekitar ratusan orang,”kata Agus.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara Taupan Majid mengatakan. Pihaknya beserta rombongan yang terdiri dari DPRD Kaltara dan juga tokoh masyarakat Malinau dan Nunukan hari ini akan menghadap ke Kemenhub meminta kebijakan perpanjangan izin terbang MAF dengan berbagai pertimbangan.
“Kami akan menghadap ke pusat menyakinkan agar bagaimana perpanjangan izin terbang MAF dapat diberikan. Masalah ini bukan hanya di sini (Kaltara) di Papua, Sulawesi mengalami hal yang sama,”ujarnya.
Dirinya juga tidak mempungkiri jika selama ini masyarakat perbatasan Kaltara ketergantungan dengan maskapai misionaris asing ini.
“Pakai MAF memang tarifnya murah carter bisa Rp 5 juta, sedangkan maskapai komersil bisa mencapai Rp 40 juta,”terangnya.
Dirinya menambahkan, memang hampir tiap tahun terjadi hal seperti ini untuk dilakukan perpanjangan izin terbang. Dan ini untuk kesekian kalinya sebagai bentuk ultimatum dari Kemenhub agar maskapai ini membentuk badan usaha.
“Bukan kami (Pemprov) tidak mau membantu (secara finansial) kami dilematis karena terbentur aturan. Bagaimana auditnya jangan sampai kami disalahkan, Pemprov juga sudah mengupayakan pembangunan jalan maupun rumah sakit,”pungkasnya.