Dia mengatakan, pada kerjasama riset tersebut ada treatment untuk imun binatang ternak. Karena, selama ini pakan ternak kerap menggunakan unsur kimia. ”Hasil dari inovasi riset ini pakan ternak menggunakan mikrobiologi, tidak lagi bahan kimia. Sehingga, memberi efek baik untuk keasaman lahan,” terangnya.
Dia menyebutkan, nilai kerjasama ini sebesar 6 Juta Yuan. Dan kerjasama dilakukan selama 3 tahun. Dia menambahkan, bentuk kerjasama riset tidak hanya fokus pada produk saja, tapi bagaimana melahirkan industri-industri baru. ”Selama ini market pakan ternak kita didominasi oleh Tiongkok dan India. Kita ingin inovasi riset dapat melahirkan industri baru,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Agus Sartono mengatakan, akses pendidikan dasar dan pendidikan tinggi generasi muda Indonesia harus dibuka secara luas dan dilaksanakan dengan baik. ”Tidak dapat dipungkiri bahwa meningkatkan akses pendidikan dianggap sebagai langkah penting sebelum dapat menguasai sains, teknologi dan menghasilkan inovasi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia berharap pembelajaran Science, Technology and Innovation (STI) dapat diberikan sejak usia dini. Sehingga, mereka bisa menjadi ilmuwan penting di masa depan. ”STI perlu dikenalkan sedini mungkin untuk merangsang keingintahuan, kreativitas, dan kepekaan akan tantangan global,” tandas Agus.