Okto memastikan meski dana sudah cair, pihaknya hanya bisa menggunakan untuk anggaran yang besarnya Rp 200 juta, karena terkendala tender. “Untuk mempercepat penggunaaan anggaran di waktu yang mepet, kami hanya akan menggunakan dana sebesar Rp 200 juta. Karena jika menggunakan tender dengan dana besar waktunya tidak cukup. Selain itu kami juga masih membutuhkan dana untuk 2018,” jelas Okto.
Pernyataan Okto ini terkait persiapan Asian Para Games 2018 Oktober tahun depan. Penyelengaran Asian Para Games ini, merupakan kelanjutan dari gelaran Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, pada Agustus 2018.
Okto menambahkan pihaknya berharap tidak hanya dukungan anggaran, namun juga peran serta Kementeriaan PUPR untuk membantu perbaikan infrastruktur untuk keberhasilan Asian Para Games 2018.“Infrastruktur domain di Kementerian PUPR. Hal ini sesuai masukan dari pihak peserta Tecchnical Delegate yang sudah mengunjungi venue serta perkampungan atlet, dimana memerlukan penambahan fasilitas, karena dinilai tidak ramah bagi atlet difabel,” jelas Okto.