Kejadian tragis juga terjadi di daerah lain, di mana seorang pria berusia 70-an tewas setelah mobilnya terjun ke sungai yang meluap di Okcheon, Provinsi Chungcheong Utara. Selain itu, seorang pria lain berusia 60-an ditemukan tewas setelah tersedot ke dalam pipa drainase saat memeriksa ladang sayurnya di Daegu.
Bencana tanah longsor juga turut mengakibatkan korban jiwa. Di Geumsan, Provinsi Chungcheong Selatan, seorang wanita berusia 60-an tewas tertimbun lumpur di rumahnya akibat tanah longsor. Sementara itu, seorang pria berusia 71 tahun dilaporkan hilang di Yeongdong, Provinsi Chungcheong Utara, setelah gudang kontainernya hanyut dan kendaraannya terendam oleh banjir.
Selain menimbulkan korban jiwa, hujan lebat juga memaksa ratusan orang untuk mengungsi dari rumah mereka. Di Wanju, Provinsi Jeolla Utara, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 18 penduduk desa yang sebagian besar berusia lanjut yang terdampar karena arus sungai yang meluap. Sebuah desa di Nonsan terendam banjir, memaksa sekitar 30 warga untuk mengungsi ke balai desa terdekat. Akibat hujan lebat, sekitar 40 warga di sekitar Ganggyeong juga dievakuasi karena kondisi banjir yang membahayakan.
Terhitung hingga Rabu sore, hujan lebat telah merusak 391 fasilitas umum dan 146 fasilitas swasta, termasuk jalan yang terendam banjir, tanah longsor, jembatan terendam, serta kendaraan dan rumah yang terendam air. Sebanyak 3.568 orang dari 2.585 rumah tangga telah dievakuasi demi alasan keamanan.
Dampak dari hujan deras juga terasa dalam sektor transportasi, dengan penundaan dan pembatalan penerbangan serta kereta api. Korea Railroad Corp telah menghentikan sebagian atau menyesuaikan operasi kereta Mugunghwa dan ITX-Saemaeul. Sementara itu, layanan kereta api di beberapa jalur di Provinsi Chungcheong Selatan, Gyeongsang Utara, dan Gyeongsang Selatan ditangguhkan hingga waktu tertentu.
Di sisi lain, terdapat sekitar 21 penerbangan di Bandara Internasional Gimhae yang dibatalkan dan 16 lainnya ditunda karena kondisi cuaca yang buruk.