Di tengah bencana ini, Presiden Yoon Suk Yeol yang saat ini sedang di luar negara, telah memerintahkan mobilisasi semua personel dan peralatan yang tersedia untuk memprioritaskan penyelamatan nyawa dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Pada pertemuan tanggap darurat pemerintah, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min menegaskan bahwa pemerintah harus memusatkan seluruh kemampuannya untuk meminimalkan kerusakan dan mengingatkan bahwa musim hujan masih akan berlangsung.
Menanggapi hal ini, Kementerian Dalam Negeri Korsel menaikkan operasi darurat kantor pengendalian bencana dari level 1 ke 2, dan semua instansi baik di tingkat pusat maupun daerah diharapkan untuk siap menghadapi skenario terburuk serta merespons bencana dengan tepat. Tidak lupa, Menteri Lee juga mengajak semua pihak terlibat untuk melakukan upaya sekuat tenaga agar korban hujan lebat dapat kembali ke kehidupan sehari-hari mereka.
Hujan ekstrem yang melanda Korea Selatan telah menimbulkan dampak yang sangat signifikan, baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Langkah pencegahan dan penanggulangan perlu segera dilakukan untuk mengatasi bencana ini dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkannya. Pelajaran dari kejadian ini juga harus dijadikan acuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem di masa mendatang. Hujan lebat yang terjadi sekali dalam 200 tahun mengingatkan kita bahwa perubahan iklim harus dihadapi dengan serius dan upaya mitigasi bencana harus diperkuat untuk melindungi nyawa dan harta benda masyarakat.