Brown juga menekankan bahwa Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah roket, dan sebagainya. Dia menilai bahwa Iran cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah. Dengan demikian, hal ini dapat membantu memperluas konflik di wilayah tersebut dan membuat Israel harus khawatir terhadap situasi di bagian selatan dan utara negaranya.
Selain itu, Hizbullah sendiri mulai menyerang Israel tak lama setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023. Juni ini, Hizbullah menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar sejauh ini. Pernyataan Brown muncul ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuju ke Washington untuk membahas tahap selanjutnya dari perang Gaza dan meningkatnya permusuhan di perbatasan dengan Lebanon.
Di sisi lain, Israel terus melakukan operasi militer di wilayah Rafah, meskipun adanya resolusi PBB untuk menghentikan serangan ke wilayah tersebut. Tentara Israel dilaporkan masih agresif di area pertahanan terakhir penduduk Gaza itu. Tank-tank Israel dilaporkan telah maju ke tepi kamp pengungsi Mawasi di barat laut kota Rafah, dan pertempuran sengit antara Hamas dengan Israel tengah terjadi.