Ketegangan antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade. Konflik ini pun telah menarik perhatian dunia internasional. Respons terhadap kebijakan Israel terkadang dibagi antara pihak yang mendukung Palestina dan pihak yang mendukung Israel. Pengadilan oleh ICC terhadap Israel memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana lembaga internasional tersebut dapat mencapai keadilan yang objektif dalam kasus konflik seperti ini.
Netanyahu mengatakan bahwa dia akan 'melawan samakan' dirinya dan Israel dengan 'kelompok teroris' Hamas setelah ICC menyatakan sudah menemukan bukti yang memadai untuk memulai penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di wilayah Palestina. Dia menyebutkan bahwa Israel adalah "negara demokratis yang menghormati hukum" dan menjadikan hanya penyelidikan terhadap anggota Hamas sebagai contoh kesalahan ICC. Langkah tersebut menunjukkan sikap keras Netanyahu dalam menanggapi upaya penegakan hukum internasional terhadap Israel.
Kontroversi ini juga memunculkan pertanyaan tentang posisi politik Netanyahu. Seiring perubahan pemerintahan di Israel, keputusan-keputusan kontroversial seperti menolak penangkapan ICC bisa mempengaruhi hubungan diplomatis Israel dengan komunitas internasional. Ditambah lagi, wacana yang mengaitkan Israel dengan tindakan kejahatan perang di Jalur Gaza dapat memperburuk citra internasional negara tersebut.