Namun, upaya untuk memperluas normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, terutama Arab Saudi, masih mendapat tantangan. Riyadh, meskipun memiliki hubungan terbatas dengan Israel melalui upaya normalisasi, menegaskan bahwa mereka tidak akan mengakui Israel tanpa terlebih dahulu membahas pembentukan negara Palestina. Ini menjadi salah satu kendala utama dalam upaya Israel untuk memperkuat kerjasama regional guna menghadapi ancaman Iran dan menciptakan stabilitas di Timur Tengah.
Netanyahu turut menyampaikan harapannya terkait perdamaian dengan negara-negara Arab, terutama setelah konflik yang melibatkan Gaza dan Lebanon, yang memicu reaksi negatif di kalangan negara-negara Arab. Upaya normalisasi hubungan dengan Israel diharapkan dapat menciptakan stabilitas regional yang dapat mengurangi ketegangan di kawasan tersebut.
Dari pernyataan Netanyahu, kita dapat melihat bahwa ketegangan antara Israel dan Iran merupakan isu yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek keamanan regional, stabilitas politik, serta hubungan diplomatik di kawasan Timur Tengah. Pernyataan Netanyahu juga mencerminkan upaya Israel untuk menjaga keamanan dan stabilitas di tengah ancaman yang semakin kompleks.
Selain itu, pentingnya normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab juga menunjukkan bahwa Israel mencari dukungan regional dalam menghadapi berbagai ancaman, termasuk dari Iran. Dengan demikian, penjagaan keamanan regional di Timur Tengah menjadi prioritas utama bagi Israel dan negara-negara di kawasan tersebut.