Alasan lain yang mempengaruhi pergerakan gletser adalah adanya lapisan air di bawahnya. Saat es mencair, air dapat mengisi celah-celah di dasar gletser, menciptakan tekanan hidrostatik yang membantu gletser untuk bergerak lebih mudah. Salah satu penyebab fenomena ini adalah pemanasan global, yang menyebabkan suhu meningkat dan menjadikan lebih banyak bagian permukaan gletser mencair. Proses pencairan ini terjadi terutama di musim panas, dan akumulasi air di bawah gletser bisa sangat signifikan, memfasilitasi aliran gletser.
Selain itu, gletser juga bisa bergerak karena gaya gesek antara dasar gletser dan permukaan di bawahnya. Jika permukaan dasar gletser adalah batuan yang kasar, gesekan akan memperlambat pergerakannya. Sebaliknya, jika permukaan tersebut memiliki sifat gel slippery, gletser akan bergerak lebih cepat. Adanya batuan atau material lain di bawah gletser dapat menciptakan perbedaan dalam kecepatan pergerakan antar gletser yang berbeda.
Dalam beberapa kasus, gletser juga dapat bergerak akibat fenomena "surge" atau lonjakan. Ini adalah saat gletser bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Penyebab dari fenomena ini seringkali bukan hanya berkaitan dengan suhu, tetapi juga interaksi kompleks antara aliran air di dalam dan di bawah gletser.