Gletser, yang sering kita lihat sebagai bentuk salju raksasa yang menutupi pegunungan dan dataran tinggi, memiliki suatu mekanisme menarik yang memungkinkan mereka bergerak perlahan tetapi pasti. Dalam artikel ini, kita akan melakukan penjelasan mengenai bagaimana gletser bisa bergerak.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa gletser terbentuk dari akumulasi salju yang ditekan menjadi es selama ribuan tahun. Proses ini terjadi ketika salju yang baru jatuh tidak sepenuhnya mencair di musim panas, sehingga lapisan salju yang lebih tua terakumulasi di bawahnya. Dengan tekanan yang terus meningkat dari lapisan-lapisan di atas, salju berubah menjadi es yang padat dan berat.
Salah satu penyebab utama pergerakan gletser adalah gaya gravitasi. Ketika gletser menjadi terlalu berat, gravitasi menariknya ke bawah lereng. Meskipun gletser tampaknya kaku, mereka sebenarnya memiliki sifat viskoelastis. Ini berarti bahwa meski mereka tampak padat, es di dalamnya dapat bergerak secara perlahan. Proses ini dikenal sebagai "aliran" gletser. Ketika es mengalir, ia dapat menciptakan retakan dan patahan di permukaan gletser, yang sering kita lihat dalam bentuk celah atau "crevasses".