Di era setelah Romawi, para arsitek pada periode Abad Pertengahan dan Renaisans, seperti Brunelleschi yang membangun Kubah Duomo di Florence, juga mengaplikasikan prinsip-prinsip ini dengan inovasi mereka sendiri. Kubah Duomo dibangun tanpa perancah (scaffolding) tradisional, menggunakan teknik bata berongga yang saling mengunci, sebuah mahakarya teknik yang masih membuat para insinyur modern kagum.
Perawatan dan Restorasi Berkelanjutan
Tentu saja, faktor material dan teknik konstruksi tidak bisa menjamin ketahanan sebuah bangunan tanpa adanya perawatan dan restorasi yang rutin. Selama berabad-abad, banyak bangunan kuno di Italia mengalami kerusakan akibat bencana alam, perang, atau sekadar usia. Namun, masyarakat Italia, dengan kesadaran sejarah yang tinggi, selalu melakukan upaya sistematis untuk merawat dan memulihkan warisan budaya mereka.
Setiap proyek restorasi dilakukan dengan sangat hati-hati, seringkali menggunakan material dan teknik yang sama dengan aslinya untuk menjaga keaslian. Pengetahuan tentang cara kerja struktur kuno ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, baik melalui tradisi maupun dokumentasi. Upaya restorasi yang tidak pernah berhenti inilah yang memastikan bahwa bangunan-bangunan ikonik seperti Menara Pisa, Colosseum, dan berbagai katedral tetap berdiri kokoh dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.