Aksi protes pro-Palestina mahasiswa di Universitas Columbia menghadapi ancaman penangguhan status akademik mereka setelah mengabaikan peringatan untuk meninggalkan lokasi protes. Universitas tersebut telah memulai proses penangguhan pada Senin (29/4/2024) malam.
Menurut informasi dari situs web universitas yang dikutip dari Reuters, mereka telah memulai proses penangguhan sebagai bagian dari upaya mereka untuk memastikan keamanan di kampus. Universitas juga menjelaskan bahwa tindakan disipliner akan ditangani oleh beberapa unit berbeda berdasarkan sifat pelanggarannya.
Ultimatum untuk mengosongkan lokasi protes ditetapkan pada Senin pukul 14.00 setelah upaya mencapai kesepakatan dengan penyelenggara protes gagal. Rektor universitas, Minouche Shafik, telah menyatakan bahwa universitas tidak akan melakukan divestasi dari Israel, yang menjadi tuntutan utama dari para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa tampaknya telah memilih untuk tidak membongkar perkemahan mereka sebagai tanggapan terhadap ultimatum tersebut. Mereka bahkan mencegah aparat penegak hukum membubarkan lokasi protes, sebagaimana yang terlihat dari rekaman di media sosial.