Tampang

Twitter dan Telegram Batal Diblokir di RI, Ini Alasannya

28 Jun 2024 18:47 wib. 36
0 0
Twitter dan Telegram Batal Diblokir di RI, Ini Alasannya
Sumber foto: iStock

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memutuskan untuk membatalkan rencana pemblokiran layanan pesan singkat Telegram dan layanan media sosial X/Twitter di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam pertemuan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (27/6/2024). Semuel menjelaskan bahwa X/Twitter telah merespons permintaan dari pihak Kementerian Kominfo dengan menghapus konten yang menjadi perhatian dari pihak berwenang. Sementara itu, Telegram juga merespons dengan berkomitmen untuk meningkatkan kesepakatan layanan (SLA).

Sebelumnya, wacana pemblokiran Telegram muncul karena layanan tersebut diidentifikasi sebagai sarang konten ilegal dan peredaran judi online. Di sisi lain, X/Twitter terancam diblokir karena platform milik Elon Musk tersebut diduga memiliki konten pornografi yang melanggar aturan yang berlaku di Indonesia. Kominfo mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan kepada kedua platform tersebut. Namun, setelah mendapatkan respons positif dari keduanya, maka rencana pemblokiran akhirnya dibatalkan karena dianggap telah mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.

Penjelasan dari pihak Kementerian Kominfo ini menjadi sorotan publik mengingat rencana pemblokiran tersebut telah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan masyarakat luas. Berbagai spekulasi dan opini pun bermunculan terkait keputusan tersebut. Beberapa pihak memuji kebijakan ini sebagai langkah yang mengutamakan keterbukaan media sosial, sementara yang lain mengkritisi keputusan ini karena dianggap masih ada konten ilegal yang tersebar di platform-platform tersebut.

Menanggapi isu ini, masyarakat Indonesia pun secara aktif mengungkapkan pandangan dan pendapat mereka. Banyak yang menyatakan kelegaan atas kebijakan pembatalan pemblokiran tersebut, karena mereka menganggap bahwa Telegram dan X/Twitter memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%