Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga mengonfirmasi adanya warga AS yang meninggal selama menjalani ibadah haji di Arab Saudi, namun mereka enggan mengungkapkan jumlah pastinya. Situasi ini merupakan pukulan keras bagi seluruh umat Muslim di dunia dan kedepannya perlu dilakukan evaluasi yang mendalam untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
Kematian jemaah haji akibat suhu ekstrem di Arab Saudi seharusnya memicu tanggapan cepat dari Pemerintah Arab Saudi dan juga Kementerian Haji dan Umrah. Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tanggung jawab besar bagi negara tuan rumah, tidak hanya dalam hal ketersediaan fasilitas, tetapi juga dalam pengawasan kesehatan jemaah haji.
Pemerintah Arab Saudi sendiri harus lebih serius dalam menanggapi situasi yang membahayakan nyawa jemaah haji tersebut. Meskipun ibadah haji adalah sebuah kewajiban agama yang menjadi impian banyak umat muslim, tetapi nyawa dan kesejahteraan jemaah haji harus menjadi prioritas utama yang harus dijaga.
Kondisi cuaca ekstrem yang membersitkan panas melampaui batas dapat menjadi ancaman serius bagi jemaah haji yang datang dari negara yang memiliki iklim lebih dingin. Oleh karena itu, Pemerintah Arab Saudi harus memastikan adanya sistem peringatan dini dan fasilitas kesehatan yang memadai bagi para jemaah. Terutama bagi jemaah yang datang dari negara-negara dengan iklim yang jauh berbeda.