Dampak dari serangan itu juga sangat nyata, dengan enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat gempuran rudal dari jet tempur F-15 dan F-35 Israel. Israel sendiri mengklaim bahwa pelabuhan Hodeidah digunakan oleh Houthi untuk menyelundupkan senjata di antara bantuan kemanusiaan yang dikirim Houthi ke Gaza.
Namun, Houthi membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa pelabuhan Hodeidah digunakan khusus untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, bukan untuk tujuan militer. Terlepas dari perdebatan tersebut, Houthi bersumpah untuk melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan ke Kota Hodeidah.
Tindakan Israel ini kemudian mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mendesak agar dilakukan penyelesaian damai atas konflik yang tengah berlangsung di wilayah tersebut. Kasus serangan ini menjadi bagian dari konflik yang lebih besar antara kelompok Houthi yang dikuasai oleh Iran dan pemerintahan Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.
Dalam konflik tersebut, berbagai upaya diplomasi telah dilakukan untuk mencari jalan keluar terbaik. Meskipun demikian, serangan-serangan seperti ini terus terjadi, mengakibatkan penderitaan bagi warga sipil dan merusak infrastruktur di Yaman.