Sebuah bencana teknologi menyelimuti berbagai negara di seluruh dunia akibat masalah yang dialami oleh ribuan perangkat Windows. Blue screen of death (BSOD) massal ini mengakibatkan gangguan pada sejumlah layanan vital, mulai dari penerbangan, penyiaran, hingga perbankan di berbagai negara. Kendati begitu, terdapat dugaan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh proses pembaruan perangkat lunak atau update software yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike.
Proses pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike telah menyebabkan PC dan server yang terkena dampak menjadi offline. Hal ini mengakibatkan perangkat-perangkat tersebut terjebak dalam putaran recovery boot, sehingga mereka tidak dapat menyala dengan benar. CrowdStrike sendiri merupakan perusahaan yang digunakan secara luas oleh banyak bisnis di seluruh dunia untuk mengelola keamanan PC dan server Windows.
Situs teknologi The Verge melaporkan bahwa masalah ini pertama kali terjadi di bank-bank, maskapai penerbangan, dan stasiun TV di Australia. Kendati demikian, masalah ini kemudian menyebar hingga ke Eropa. Salah satu dampak langsung dari gangguan ini adalah pengalaman yang dialami oleh kantor penyiaran Inggris, Sky News, yang tidak dapat menyiarkan buletin berita pagi selama berjam-jam. Mereka bahkan tidak memiliki pilihan kecuali menyiarkan pesan permintaan maaf atas "gangguan pada siaran ini."