Rabu (24/7) lalu, kompleks kepresidenan Korea Selatan menjadi saksi jatuhnya balon-balon sampah yang dikirimkan oleh Korea Utara. Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya, sebab ini merupakan kali kesepuluh Korut mengirim balon isi sampah melintasi perbatasan. Pyongyang menyatakan bahwa balon-balon tersebut merupakan balasan atas propaganda anti-rezim Kim Jong Un yang kerap diluncurkan oleh aktivis di Korsel.
Terkait dengan hal ini, tidak lama setelah kejadian tersebut, militer Korea Selatan juga melanjutkan siaran propaganda skala penuh. Mereka menggunakan pengeras suara untuk menyetel lagu Kpop, yang merupakan bagian dari upaya untuk membujuk tentara Korea Utara yang berada di dekat perbatasan agar lebih tertarik untuk membelot ke Korea Selatan.
Konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara memang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Kedua negara yang masih menjalani masa perang teknis ini terus saling melakukan tindakan provokasi. Balon-balon isi sampah yang dikirimkan oleh Korut ini merupakan contoh terbaru dari berbagai upaya yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling mengganggu satu sama lain.