Tampang

Kesempatan di Tenggara Asia untuk Perusahaan yang Diversifikasi Rantai Pasokan di Tengah Ketegangan AS-China

27 Jun 2024 19:21 wib. 46
0 0
Kesempatan di Tenggara Asia untuk Perusahaan yang Diversifikasi Rantai Pasokan di Tengah Ketegangan AS-China
Sumber foto: iStock

Indonesia, dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, sedang berusaha memposisikan dirinya sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dukungan pemerintah dalam hal infrastruktur dan regulasi juga telah mendorong minat dari perusahaan-perusahaan multinasional untuk berinvestasi dalam industri ini. Potensi pasar yang besar di Indonesia membuatnya menjadi destinasi menarik bagi perusahaan yang ingin mendiversifikasi produksi kendaraan listrik mereka di Asia Tenggara.

Sementara Vietnam, Malaysia, dan Indonesia telah menarik investasi dalam sektor manufaktur dan industri tertentu, Singapura telah menjadi kantor pusat regional bagi banyak perusahaan global dan startup. Keunggulan kompetitif Singapura dalam hal peraturan yang ramah bisnis, infrastruktur yang modern, dan sumber daya manusia yang terdidik telah membuatnya menjadi destinasi menarik bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin menjadikannya sebagai basis operasi regional mereka.

Dalam konteks ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, Tenggara Asia telah menjadi magnet bagi perusahaan-perusahaan yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada rantai pasokan yang diatur oleh Tiongkok. Strategi "China Plus One" telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk mencari alternatif produksi dan investasi di negara-negara ASEAN, merangsang pertumbuhan ekonomi dan investasi di kawasan ini.

Sebagai akibatnya, negara-negara di Tenggara Asia telah melakukan reformasi struktural dan perbaikan regulasi untuk menarik investasi asing, memfasilitasi proses investasi, dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%