Banyak pihak menilai pemindahan ini sebagai upaya untuk menggunakan Suu Kyi dan U Win Myint sebagai kalkulasi politik yang licik, dengan maksud untuk memanfaatkan keberadaan mereka sebagai alat untuk menekan gerakan oposisi.
Ketidakpastian mengenai keberadaan dan kondisi Suu Kyi dan U Win Myint juga menimbulkan kekhawatiran akan penyalahgunaan kekuasaan militer, dan juga menggambarkan kepada dunia bahwa situasi politik di Myanmar masih jauh dari ketenangan dan kestabilan.
Pemerintahan Bersatu Nasional dan dukungan internasional terus mendesak untuk pembebasan Suu Kyi dan U Win Myint tanpa syarat sebagai prasyarat utama bagi kemajuan menuju perdamaian dan keadilan di Myanmar.
Dalam konteks politik yang semakin rumit ini, Pemerintahan Bersatu Nasional di Myanmar dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks, mulai dari mempertahankan otoritas politik hingga menjaga legitimasi di mata masyarakat internasional.