ISIS juga dikenal karena penggunaan media untuk menyebarkan ketakutan dan propaganda. Mereka sering kali mempublikasikan video eksekusi dan serangan mereka sebagai alat untuk menunjukkan kekuatan dan menakut-nakuti musuh-musuh mereka. Hal ini memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi warga sipil yang terpaksa menyaksikan kekejaman tersebut.
Ekonomi yang Lumpuh
Ekonomi di wilayah yang dikuasai ISIS mengalami kehancuran. Banyak bisnis yang tutup, dan akses terhadap barang-barang kebutuhan pokok menjadi sangat terbatas. ISIS mengambil alih banyak sumber daya, termasuk minyak dan pertanian, untuk mendanai operasi mereka. Namun, hasilnya sering kali tidak sampai kepada warga sipil, yang malah harus menghadapi kelaparan dan kekurangan.
ISIS juga memberlakukan pajak yang berat kepada warga sipil, yang mereka sebut sebagai "zakat" atau "jizyah". Pajak ini sering kali diberlakukan dengan kekerasan, dan kegagalan membayar dapat berujung pada hukuman berat. Hal ini menambah beban ekonomi yang sudah sangat berat bagi banyak keluarga yang sudah kehilangan sumber penghasilan utama mereka.
Perlawanan dan Harapan
Meskipun menghadapi tekanan yang luar biasa, banyak warga sipil yang mencoba melawan atau bertahan. Beberapa membentuk kelompok perlawanan rahasia, mengumpulkan informasi tentang ISIS untuk dibagikan kepada pasukan koalisi atau pemerintah yang berusaha merebut kembali wilayah tersebut. Banyak juga yang berusaha melarikan diri, meskipun risiko tertangkap dan dihukum mati oleh ISIS sangat tinggi.