Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk berpidato di Kongres pada Rabu (24/7). Selain itu, dia juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden pada Selasa (23/7) pukul 12 siang, serta diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Presiden Kamala Harris.
Dikabarkan bahwa Netanyahu akan menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu dengan Biden, setelah mengumumkan bahwa ia membatalkan rencananya untuk maju dalam pemilihan presiden AS tahun 2024. Hal ini menjadi perhatian karena dapat memberikan dampak terhadap hubungan AS-Israel kedepannya.
Rencananya, kunjungan Netanyahu ke AS akan menjadi pidatonya yang keempat di hadapan Kongres AS. Ketua DPR AS, Mike Johnson, telah mengungkapkan bahwa PM Israel akan berbagi visi pemerintahannya dalam mempertahankan demokrasi, memerangi terorisme, dan membangun perdamaian yang adil dan abadi di kawasan tersebut. Ini bisa menjadi momentum penting dalam menjalin kerjasama antara Israel dan AS, terutama dalam menyikapi situasi politik dan keamanan di Timur Tengah.
Kunjungan ini dilakukan di tengah kegaduhan politik AS dan eskalasi konflik di wilayah Palestina, di mana tentara Israel terus melakukan agresi di Jalur Gaza. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana posisi AS dalam menghadapi konflik Israel-Palestina, terutama dengan adanya kunjungan seorang pemimpin yang memiliki pengaruh kuat di kawasan tersebut.