Tampang

Jamur Bunuh Warga China, Peneliti Sebut Tanda Kiamat Sudah Dekat

22 Jul 2024 22:23 wib. 222
0 0
Jamur Bunuh Warga China, Peneliti Sebut Tanda Kiamat Sudah Dekat
Sumber foto: iStock

Sebagai bagian dari pengobatannya, pasien diberi obat antijamur umum, termasuk flukonazol dan caspofungin. Namun, hasil studi laboratorium menunjukkan bahwa R. fluvialis resisten terhadap kedua obat tersebut. David Denning, seorang profesor penyakit menular di Universitas Manchester, menggambarkan temuan tersebut sebagai "luar biasa dan benar-benar tidak terduga".

Infeksi jamur yang menyerang jaringan jauh di dalam tubuh umumnya terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena infeksi HIV atau akibat penggunaan obat imunosupresan. Namun, lonjakan suhu global telah mendorong adaptasi jamur dan memperluas jangkauan geografisnya, sehingga membuat beberapa jenis jamur lebih mungkin melakukan kontak dengan manusia. Hal ini dapat menyebabkan munculnya patogen baru, seperti Candida auris yang telah diidentifikasi di lebih dari 40 negara sejak ditemukan pada tahun 2009.

Sementara itu, pengembangan obat antijamur buru sebagian besar terhenti, sehingga hanya sedikit pilihan obat yang efektif dalam melawan infeksi yang resisten. Studi baru menemukan bahwa R. fluvialis berevolusi dengan cepat untuk tumbuh lebih agresif saat diuji pada tikus yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Peneliti juga menemukan bahwa jamur ini berevolusi lebih cepat pada suhu tubuh manusia, serta mampu mengembangkan resistensi terhadap obat antijamur amfoterisin B lebih cepat pada suhu tersebut.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.