Reuni, apapun istilahnya adalah suatu upaya mempertemukan kembali yg dulu pernah bersama, upaya mencari eksistensi diri yg mulai pupus dari memori krn dimakan usia. Bahkan Richard Paul Evans dlm bukunya "Lost December“ menulis "The sweetness of reunion is the joy of heaven.”
"Reuni", kata DR. Priguna Sidharta "Selain untuk memutar longterm memori di hipocampus, jg utk memperbaiki fungsi nucleus accumbens, bagian otak yg mengurus kesenangan". Memutar kembali memori adalah satu upaya mencegah alzheimer yg memang suatu saat kelak akan menghampiri kita semua cepat atau lambat.
Psikolog UI,Christ Nyoman, mengungkapkan pandangannya soal manfaat reuni:
Reuni merupakan semacam sarana utk melihat kembali diri kita bbrp thn ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yg dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting.
“Setiap orang melalui kenangannya pasti akan membuat monumen-monumen dirinya agar dapat selalu mengingat bahwa dia berkembang”
Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem. "Saat reuni pasti bertemu dengan teman-teman lama yg tentunya tahu sifat kita yg dulu" Kita juga dapat mengetahui jalan hidup teman-teman lama.