Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan kepada pusat komando dan kendali Hamas. Mereka juga menyebut bahwa kompleks tersebut digunakan untuk melakukan serangan terhadap pasukan Israel di Gaza dan juga terhadap Israel. Namun, tidak ada bukti yang disampaikan untuk mendukung klaim tersebut.
Selain itu, sekolah al-Jaouni telah menjadi sasaran penembakan atau serangan udara Israel sebanyak enam kali sejak perang dimulai bulan Oktober lalu. Hal ini menunjukkan masalah serius dalam keamanan dan perlindungan terhadap penduduk sipil yang berusaha mencari tempat perlindungan dari konflik yang terus berkecamuk di wilayah tersebut.
Selain sekolah al-Jaouni, tercatat bahwa puluhan ribu warga Palestina yang terusir dari rumah mereka akibat serangan Israel dan perintah evakuasi mencari perlindungan di sekolah-sekolah di Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa serangan Israel tidak hanya menargetkan objek-objek strategis, namun juga mencoreng prinsip-prinsip perlindungan terhadap warga sipil yang diakui secara internasional.
Berdasarkan catatan, sekolah Dalal al-Mughrabi di Kota Gaza menjadi salah satu korban serangan pada 1 Agustus, dimana setidaknya 15 orang tewas. Serangan serupa terjadi pada 3 Agustus di sekolah Hamama, juga di Kota Gaza, dan menyebabkan 16 orang tewas. Pada 4 Agustus, sekolah Nassr dan Hassan Salama di sebelah barat Kota Gaza juga menjadi target, dengan setidaknya 30 orang tewas.