Televisi pemerintah Iran melaporkan "tidak ada tanda-tanda kehidupan" di antara penumpang helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya. "Setelah helikopter ditemukan, belum ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup," bunyi laporan TV pemerintah Iran seperti dikutip AFP.
Rekaman video tim SAR yang diterima media lokal Iran memperlihatkan seluruh kabin helikopter rusak parah dan terbakar.
Ebrahim Raisi, yang merupakan presiden Iran sejak Agustus 2021, dikenal sebagai figur konservatif dalam politik Iran. Sebelum menjabat sebagai presiden, Raisi pernah menjabat sebagai kepala kehakiman Iran. Ia diangkat menjadi presiden setelah berhasil memenangkan pemilihan presiden pada bulan Juni 2021 yang diwarnai dengan tingkat partisipasi pemilih yang rendah.
Kecelakaan helikopter yang menimpa Presiden Raisi dan rombongan ini merupakan pukulan besar bagi pemerintahan Iran. Kematian seorang pemimpin negara tentu akan meninggalkan dampak dalam kestabilan politik dan perekonomian negara tersebut. Meskipun begitu, aturan-aturan konstitusi Iran telah menyatakan bahwa jika presiden meninggal, kepemimpinan negara akan dipegang oleh kepala kehakiman sampai terpilihnya presiden baru.
Duka mendalam juga dirasakan oleh masyarakat Iran dan juga dunia internasional atas kepergian Raisi. Kehadiran dan kebijakan politik Presiden Raisi telah memengaruhi Iran secara luas, terutama dalam isu-isu keamanan, kebijakan luar negeri, dan urusan dalam negeri. Kepentingan Iran dalam hubungan internasional juga turut dipengaruhi oleh pemimpin negara tersebut.