Perusahaan Herwig-Ina diketahui menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Jerman yang mencakup persiapan studi bagi karyawan mengenai bagian-bagian mesin yang dapat digunakan untuk kapal perang.
Herwig-Ina juga disebut telah melanggar aturan ekspor Jerman karena mengekspor perangkat laser khusus tanpa izin. Laser khusus itu diketahui dibeli dengan dana dari Kementerian Keamanan Negara China.
Sementara itu, peran Thomas, menurut Kejaksaan Jerman, adalah membantu mendapatkan informasi terkait teknologi inovatif yang dapat digunakan untuk militer. Untuk melancarkan operasinya, Thomas memanfaatkan Herwig dan Ina yang sebelumnya pernah menghubunginya.
Sebelum kasus mata-mata yang melibatkan warga Jerman, Inggris juga sudah menangkap dua warga negaranya yang diduga mata-mata China. Keduanya, yakni Christopher Cash (29) yang bekerja sebagai peneliti, dan Christopher Berry (32), didakwa telah memberikan informasi rahasia kepada China dan melanggar Undang-Undang Rahasia Negara.