Namun, inkonsistensi kembali jadi masalah. Di set ketiga, Ukraina mampu menguasai tempo dan Indonesia beberapa kali kehilangan poin penting di akhir-akhir rally. Meski sempat menyamakan kedudukan 15-15, kesalahan sendiri membuat Garuda Muda harus menyerah 22-25. Tidak mau menyerah begitu saja, Indonesia kembali menunjukkan permainan terbaik di set keempat. Bagas Wijanarko menjadi motor serangan, sementara beberapa kali penerimaan buruk dari Ukraina memberi peluang tambahan bagi Indonesia untuk mengunci kemenangan dramatis 25-23, sekaligus memaksa laga berlanjut ke set penentuan.
Sayangnya, di tie-break Garuda Muda terlihat kehilangan fokus. Ukraina langsung melesat dengan serangan bertubi-tubi hingga unggul 8-2. Dalam kondisi tertinggal jauh, Dawuda Salam dan rekan-rekan gagal menemukan pola terbaik mereka, sehingga laga ditutup dengan skor 7-15 untuk Ukraina.
Kekalahan ini jelas menjadi evaluasi serius bagi Indonesia, yang kembali menunjukkan kelemahan klasik: inkonsistensi receive dan kesalahan sendiri di momen-momen krusial. Meski begitu, asa belum habis. Garuda Muda masih punya kesempatan memperbaiki posisi saat bersua Argentina pada laga keempat, Senin (25/8) pukul 19.00 WIB. Dengan Italia mantap di puncak klasemen, Argentina di posisi kedua, Ukraina mulai menyalip, dan Mesir tanpa poin, posisi Indonesia masih bisa berubah bila mampu mencuri kemenangan penting di laga-laga sisa.