Tampang

Ilmuwan AS Ramai-Ramai Hijrah: Efek Mengejutkan Kebijakan Trump Terhadap Dunia Riset

28 Mei 2025 11:08 wib. 71
0 0
Ilmuwan AS Ramai-Ramai Hijrah: Efek Mengejutkan Kebijakan Trump Terhadap Dunia Riset
Sumber foto: iStock

Sementara itu, Australia meluncurkan program "Global Talent Attraction", menawarkan paket relokasi menarik serta gaji kompetitif. Kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Australia, Anna-Maria, menyebut bahwa kondisi di AS saat ini merupakan peluang strategis untuk menarik otak-otak brilian ke negaranya.

Menurut Holden Thorp, pemimpin redaksi jurnal ternama Science, pemangkasan ini adalah ironi besar. Pasalnya, AS selama puluhan tahun dikenal sebagai pemimpin dunia dalam bidang riset ilmiah, berkat suntikan dana besar-besaran pasca Perang Dunia II. Dari dana tersebut lahirlah berbagai penemuan penting seperti telepon seluler, internet, hingga terobosan di bidang pengobatan penyakit jantung dan stroke.

Namun kini, di bawah kepemimpinan Trump yang kembali menjabat sejak Januari 2025, arah kebijakan berubah drastis. Trump beralasan bahwa anggaran negara perlu diketatkan dengan memangkas program-program yang dianggap tidak efisien, termasuk sektor sains dan teknologi. Dalam proposal anggaran yang diajukan Gedung Putih, terlihat jelas pemangkasan besar terhadap lembaga-lembaga penting seperti National Science Foundation (NSF) yang dipotong hingga 55%, dan National Institute of Health (NIH) yang dipangkas 40%.

Juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, menuturkan bahwa langkah ini diambil untuk menyelaraskan kembali prioritas pengeluaran pemerintah. Ia menekankan bahwa pemangkasan anggaran ini bukan berarti Amerika meninggalkan riset, melainkan menyusun ulang fokus agar lebih sesuai dengan kepentingan rakyat Amerika dan mempertahankan posisi dominan dalam inovasi global.

Namun, dampaknya di lapangan sangat nyata. Banyak proyek riset terhenti, para ilmuwan kehilangan pendanaan, dan kolaborasi internasional pun terancam runtuh. Universitas-universitas pun mulai mengalihkan perhatian dari riset jangka panjang dan inovatif menjadi pendekatan yang lebih konservatif, dengan fokus pada kelangsungan operasional jangka pendek.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?