Situasi ini membuka peluang bagi negara-negara lain untuk menonjol. Kanada, Prancis, dan Australia hanya sebagian dari banyak negara yang melihat peluang strategis untuk memperkuat ekosistem riset mereka sendiri dengan menerima ilmuwan AS yang kecewa dengan arah kebijakan Trump.
Brad Wouters dari University Health Network di Kanada—salah satu pusat riset medis ternama di dunia—mengatakan bahwa dunia tengah menyaksikan momen penting dalam pergeseran kekuatan riset global. “Ada ancaman terhadap sains di selatan perbatasan,” ujarnya. Ia juga menyatakan bahwa banyak kelompok peneliti yang terkena dampak langsung dari kebijakan ini, dan sangat potensial untuk digandeng ke Kanada dan negara lain yang menghargai sains sebagai prioritas utama.
Perpindahan besar-besaran ilmuwan dari AS ini bisa menandai perubahan peta kekuatan inovasi global. Jika negara-negara lain berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung, maka dalam beberapa tahun ke depan, pusat-pusat inovasi dunia bisa saja bergeser keluar dari Amerika Serikat—sebuah ironi bagi negara yang selama ini menjadi simbol kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.