Media Israel melaporkan bahwa dari 15 roket yang diluncurkan, delapan di antaranya berhasil dicegat oleh pertahanan udara. Namun, laporan juga menunjukkan bahwa hampir 100 roket lainnya diluncurkan ke daerah lain di dekat Haifa dan di al-Jalil yang diduduki.
Serangan ini menyebabkan keraguan akan dampaknya. Namun, menurut IDF, hanya sepuluh proyektil yang berhasil melintasi perbatasan, sebagian besar dari mereka dicegat. Seorang pria berusia 60-an mengalami luka ringan akibat pecahan peluru setelah intersepsi.
Selain itu, Hizbullah mengalami kerugian besar karena serangan udara Israel sebelumnya yang menewaskan 16 anggota termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tinggi lainnya, Ahmed Wahbi. Mereka merupakan bagian dari daftar 37 orang yang tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut pada hari Jumat.
Serangan udara ini bahkan menewaskan tiga anak dan tujuh wanita menurut kementerian kesehatan Lebanon, dan merupakan serangan paling mematikan dalam konflik mereka dengan Hizbullah sejak 8 Oktober.
Eskalasi ini membuat Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan merasa khawatir. Sementara risiko eskalasi di regional itu menjadi nyata, Sullivan juga menyatakan keadilan atas kematian Ibrahim Aqil.