Mereka yang tinggal di daerah berpenghasilan rendah beresiko tinggi mengalami gagal jantung. Para peneliti mencatat bahwa karena status sosial ekonomi turun dari satu komunitas ke masyarakat berikutnya, risiko untuk kondisi tersebut meningkat 12 persen.
Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain, para peneliti menyimpulkan bahwa 4,8 persen perbedaan risiko gagal jantung disebabkan oleh faktor lingkungan.
Namun penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa tinggal di daerah miskin justru menyebabkan risiko jantung meningkat, hanya saja ada asosiasi.
Para peneliti berpendapat bahwa memperbaiki akses terhadap sumber daya masyarakat - seperti fasilitas kebugaran dan rumah sakit - akan memperbaiki kesehatan jantung penduduk setempat.