Menguap menguap adalah fenomena universal, tapi mengapa hal itu terjadi tetap menjadi misteri.
Sebuah studi baru dari Universitas Tohoku menunjukkan bahwa bertentangan dengan kepercayaan umum bahwa penularan yang menguap dikaitkan dengan empati, sebenarnya lebih cenderung dikarenakan sensitivitas persepsi.
Dalam penelitian tersebut, relawan sehat diperlihatkan foto dan video orang yang menguap. Tujuannya adalah untuk menginduksi menguap menular. Para peserta diamati melalui kamera tersembunyi, yang mencatat reaksi mereka, dan mesin pelacak mata, yang mencatat pola pandang mereka.
Untuk menguji sensitivitas peserta terhadap ekspresi menguap, mereka kemudian diberi 60 foto yang berisi empat tingkat intensitas menguap, dan diminta untuk menilai (ya / tidak) jika orang di setiap foto menguap.