Sinwar, sebagai pemimpin Hamas yang didukung oleh Iran, memimpin perang melawan Israel di Jalur Gaza, yang kini telah memasuki bulan ke-12.
Dalam pernyataannya, kepala Hamas menegaskan bahwa rencana Israel untuk menonaktifkan kelompok militan tersebut telah gagal. "Saya jamin bahwa perlawanan ini baik-baik saja. Kami telah mempersiapkan diri untuk bertempur dalam pertempuran panjang yang melelahkan," lanjutnya.
Indikasi kerjasama antara Hamas dan Houthi ini menunjukkan adanya solidaritas di antara kelompok-kelompok bersenjata di wilayah Timur Tengah, yang dapat semakin memperluas lingkup konflik yang ada. Kehadiran Iran sebagai pendukung utama kedua kelompok ini menambah kompleksitas situasi, mengingat Iran juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam konflik-konflik di wilayah tersebut.
Ketegangan yang semakin meningkat di wilayah Teluk, termasuk serangan-serangan terkini di antara Hamas, Houthi, dan Israel, juga dapat mempengaruhi stabilitas politik dan keamanan global. Dengan makna ini peran AS dan negara-negara lain dalam menengahi konflik harus semakin diintensifkan, dengan mempertimbangkan implikasi regional dan internasional yang lebih luas.