Di Surabaya, para penyedia jasa penukaran uang ini bisa ditemukan di sepanjang jalan Pahlawan berdekatan dengan Gedung Bank Indonesia sendiri. Mereka memanfaatkan para nasabah yang malas antri untuk menukarkan uang baru dan mendapatkan imbalan yang bervariatif tergantung jumlah uang yang ditukarnya. Pekerjaan mereka sendiri sebenarnya beresiko tinggi karena dengan maraknya aksi begal atau genk motor di beberapa kota, bisa saja uang yang sedang mereka jajakan dirampas atau diambil para penjahat itu. Untuk itu pihak kepolisian menghimbau kalau dalam menjajakan uang baru, mereka tidak perlu memperlihatkan semua uang yang ada, cukup memajang beberapa lembar uang sebagai contoh.
Maraknya jasa penyedia penukaran uang ini, juga dikhawatirkan menjadi jalan untuk menyebarkan atau mengedarkan uang palsu. Untuk mengantisipasi hal ini, Kapolsek Sidoarjo, Kompol Roschulullah mengadakan sidak terhadap para penyedia jasa penukaran uang yang marak juga di jalan Pahlawan Sidoarjo. "Penukaran uang di jalanan merupakan momentum musiman yang terjadi di bulan ramadhan apalagi mendekati lebaran nanti. Tapi momentum ini sering dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan jalan tidak halal" Tambah Roschulullah.