Sekarang, saatnya bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk merumuskan kebijakan yang tepat guna mengatasi tantangan ini. Upaya untuk mendorong tingkat kelahiran yang lebih tinggi, mengurangi kesenjangan generasi, dan mempersiapkan populasi terhadap perubahan demografi menjadi langkah yang mendasar.
Di samping itu, investasi dalam inovasi teknologi dan adaptasi pasar tenaga kerja terhadap perkembangan globalisasi dan otomatisasi juga menjadi hal penting dalam menjawab tantangan yang dihadapi oleh Singapura dan negara-negara lain yang mengalami penurunan tingkat fertilitas.
Selain itu, kerjasama internasional juga menjadi kunci dalam menjawab tantangan ini. Pertukaran pengalaman dan inovasi antarnegara dapat menjadi sumber kebijakan yang efektif dalam mengatasi masalah demografi. Sinergi antara negara-negara dengan masalah demografi serupa juga dapat membuka peluang untuk kolaborasi dalam riset dan pengembangan teknologi yang mendukung keberlanjutan populasi dan perekonomian.
Dengan begitu, pernyataan Elon Musk, meskipun kontroversial, seharusnya menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan untuk melakukan refleksi yang mendalam mengenai tantangan demografi global yang dihadapi oleh banyak negara.
Tidak sekadar sebagai isu demografi, tapi juga dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan bersama, serta langkah-langkah konkrit yang harus diambil untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Semoga pernyataan ini dapat menjadi pemicu untuk upaya bersama dalam mengatasi tantangan demografi yang semakin nyata di banyak negara.