Sampai akhirnya pukul 11.45 malam, ketika staf berjalan menyusuri kereta api dia mencurigai ada sesuatu yang salah. Pria yang disangka tertidur itu ternyata tidak dapat dibangunkan.
Karena tidak dapat membangunkannya, mereka pun memanggil paramedis ke stasiun Pantitlan dan mereka memastikan bahwa dia telah meninggal selama beberapa jam.
Tes selanjutnya mengungkapkan bahwa pria tersebut telah meninggal karena gagal jantung mendadak yang disebabkan miokarditis fulminan, dimana miokardium (otot jantung) menjadi meradang.
Setelah itu, mayatnya dibawa ke kamar mayat setempat sebelum kerabat datang untuk mengidentifikasinya.
Kejadian tersebut telah memunculkan opini sebagian orang yang menyebutkan jika orang- orang telah terisolasi satu sama lain. Namun, yang lain menunjukkan bahwa itu adalah kesalahan yang mudah dilakukan karena banyak orang tampak tidur selama perjalanan mereka.