Nila setitik rusak susu sebelanga. Seratus meter jalur rusak membuat jalur 172 kilometer dari Kota Bangun-Tabang putus. Akses pendekat dari ujung Kukar menuju Kutai Barat dan Kutai Timur, yang juga memakai jalur tersebut, ikut terganggu.
Warga di tiga kecamatan adalah yang paling menderita. Menurut sensus Badan Pusat Statistik pada 2015, jumlah penduduk di Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang, mencapai 51 ribu jiwa. Jalur yang putus tak pelak membuat denyut perekonomian ikut melemah.
Nur Hadi, warga Kembang Janggut yang ditemui Kaltim Post di perjalanan, mengatakan kelangkaan bahan pokok mulai datang. Tabung gas elpiji 3 kilogram, contohnya, sudah menembus Rp 40 ribu sebiji. “Itu pun kalau masih ada yang menjual,” tuturnya.
Zainuddin, pengemudi yang mengangkut elpiji dari Tenggarong menuju Kembang Janggut, mengatakan biaya angkutan sangat mahal. Biaya tambahan karena jalan putus mencapai Rp 700 ribu untuk sekali angkut sebanyak 25 tabung.