Dari keseluruhan relawan WNI yang berada di Gaza, empat di antaranya telah dievakuasi pada tanggal 21, 23, dan 24 Mei dan telah kembali ke Indonesia. Namun, delapan WNI relawan lainnya masih berada di Gaza sesuai kebijakan MER-C, menunggu proses rotasi berikutnya.
Sebelumnya, sebanyak 11 relawan MER-C telah berhasil masuk ke Gaza dan berada di Rafah. Mereka terdiri dari tim medis, seperti dokter dan perawat bedah, serta dua relawan lainnya yang tetap di sana sejak konflik dimulai. Mereka bekerja sama dengan lembaga kesehatan lain di bawah koordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Emergency Medical Team (EMT) untuk memberikan bantuan medis di Gaza dalam rentang waktu minimal dua minggu hingga maksimal satu bulan sebelum digantikan oleh relawan batch berikutnya.
Sarbini Abdul Murad, Kepala Presidium MER-C Indonesia, telah menyampaikan bahwa kondisi delapan WNI relawan di Rafah masih dalam keadaan sehat. Mereka tetap fokus dalam membantu Rumah Sakit An Naser di tengah situasi yang semakin memburuk akibat serangan Israel. Meskipun beberapa relawan telah berhasil dievakuasi, masih ada delapan relawan lainnya yang tetap berada di sana untuk memberikan bantuan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh warga Palestina.