Memasuki set kedua, skenario tak banyak berubah. China tetap terlalu perkasa, unggul di hampir semua aspek permainan mulai dari servis, block, hingga serangan dari sisi sayap. Tim muda tuan rumah benar-benar bermain rapi, memanfaatkan setiap kesalahan kecil Thailand menjadi poin berharga. Bahkan, China sempat mencetak empat poin beruntun hingga menjauh 22-15 sebelum akhirnya menutup set kedua dengan kemenangan 25-17.
Thailand sebenarnya mencoba bangkit di set ketiga dengan memperkuat lini pertahanan melalui barisan blocker mereka. Beberapa kali upaya blocking sukses menahan laju serangan awal China, namun konsistensi tetap menjadi masalah. Pukulan-pukulan bertenaga dari Hai Li menjadi pembeda, membuat China terus menambah poin dan unggul 16-12 di pertengahan set. Memasuki fase krusial, Thailand makin buntu dalam melakukan set play, sementara China tampil semakin solid dan menutup pertandingan dengan skor 25-19.
Kemenangan ini tidak hanya mempertegas dominasi China di grup, tetapi juga memperlihatkan kedalaman skuad yang mereka miliki. Para pemain muda mereka terlihat matang, percaya diri, dan mampu bermain dengan disiplin tinggi. Sebaliknya, Thailand yang hanya mengoleksi satu poin dari tiga pertandingan harus puas terdampar di peringkat kelima klasemen sementara Grup A. Hasil ini jelas membuat peluang mereka untuk lolos ke babak berikutnya semakin berat, apalagi lawan-lawan tangguh lain sudah menunggu di sisa laga.
